Adi Sarana ASSA Optimistis Pendapatan Tembus Rp8 Triliun pada 2022 – Bisnis.com


Bisnis.com, JAKARTA — Emiten grup Triputra, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menargetkan kenaikan kinerja sebesar 30 persen pada tahun ini. Oleh karena itu, ASSA setidaknya mengincar pendapatan mencapai Rp8 triliun pada 2022.
Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto mengayakan kontribusi segmen jasa pengiriman diperkirakan masih menjadi penopang kinerja ASSA pada 2022. Oleh karena itu, Adi Sarana Armada menargetkan pendapatan dan laba bersih setidaknya tumbuh 30 persen pada 2022.
Sepanjang 2021, pendapatan ASSA tercatat tumbuh 67,51 persen secara tahunan menjadi Rp5,08 triliun. Segmen jasa pengiriman yang dimotori layanan Anteraja menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp2,76 triliun atau naik 248 persen dibandingkan dengan Rp794,72 miliar pada 2020.
“Kami membidik target konservatif naik 30 persen di sisi top line maupun bottom line,” katanya, Kamis (7/7/2022).
Pendapatan ASSA per Maret 2022 tercatat tumbuh 59,5 persen secara year on year (YoY) sehingga menjadi Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp963,2 miliar pada kuartal I/2021.
Lini bisnis delivery express Anteraja menjadi salah satu pendorong kinerja dengan kontribusi mencapai 58 persen dari total pendapatan atau sebesar Rp899,1 miliar. Angka tersebut tumbuh mencapai 129,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang tercatat sebesar Rp391,5 miliar.
Sementara itu, bisnis rental mobil mencatatkan pendapatan sebesar Rp401,8 miliar, bisnis lelang sebesar Rp32,1 miliar, jual beli kendaraan bekas sebesar Rp161,5 miliar, sedangkan dari jasa logistik memberikan kontribusi sebesar Rp41,7 miliar.
Sementara itu, dari sisi bottom line, ASSA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp72,9 miliar atau mengalami pertumbuhan mencapai 123,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 senilai Rp32,7 miliar.
Prodjo mengemukakan kinerja bisnis pengantaran melanjutkan peningkatan di kuartal II/2022, bertepatan dengan momen Ramadan dan Idulfitri. Perseroan sendiri telah menetapkan target jangka menengah untuk meningkatkan kontribusi segmen bisnis jasa pengiriman.
“Dalam 5 tahun ke depan kami memperkirakan kontribusi terbesar akan datang dari Anteraja. Sehingga bisnis kamo bertransformasi dari rental ke logistik karena porsinya dari sisi top line akan lebih besar, begitu pula kontribusi ke bottom line-nya. Bisnis kami yang mulanya tradisional kini sudah jadi sharing economy dan berbasis teknologi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

source


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *